Rabu, 17 Juni 2015


MAKALAH
KESEHATAN KELUARGA
logo_UNJ-bw.png
Oleh :
Naifah Khairunnisa Imtiyaz       5525142868
Citra Vileta Azzahra                     5525144579
Devi Nurul Hikmi                          5525144590

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA
JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembangunan di bidang kesehatan telah mengalami perkembangan yang begitu pesat, serta kesehatan sudah menjadi sebuah hal yang harus diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Melihat kondisi yang demikian, sudah seharusnya bukan hanya tenaga kesehatan saja yang menjadi penanggung jawab kesehatan tetapi kesehatan merupakan tanggung jawab semua masyarakat, terutama keluarga .
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, ini berarti keluarga merupakan kelompok yang secara langsung berhadapan dengan anggota keluarga selama 24 jam penuh,

1.2 Tujuan
1.      Mengetahui peran-peran keluarga dalam bidang kesehatan.
2.      Menjelaskan pentingnya fungsi kesehatan dalam keluarga.
3.      Memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Ilmu Kesejahteraan Keluarga (IKK).







BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Kesehatan Keluarga
Banyak pendapat berbeda-beda tentang pengertian kesehatan keluarga, Terkadang istilah kesehatan keluarga menuju kepada anggota keluarga secara individu dan terkadang menuju kepada keluarga sebagai suatu kesatuan.
Menurut McCubbin dan Pettersin,  Kesehatan keluarga paling sering dikonseptualisasikan sebagai berfungsinya keluarga atau adaptasi keluarga.
Sedangkan menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa kesehatan keluarga mengandung arti fungsi keluarga sebagai pelaku sosial primer dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Arti dari kesehatan keluarga juga berbeda tergantung kepada disiplin ilmu dari pengarang dan prespektif teoristis yang dianut. misalnya dalam kesehatan mental keluarga, dimana terjadi proses internal atau dinamika, seperti hubungan interpersonal mereka. Fokusnya terletak pada pada hubungan antar keluarga dan subsistem-subsistemnya . seperti subsistem orangtua, atau keluarga dan para  anggotanya. Jika sebuah prespektif sistem diangkat, interaksi internal dan pertukaran internal antara keluarga dan lingkungannya akan ditekan. Salah satu hasilnya adalah keseimbangan antara pertumbuhan atau perubahan dan stabilitas an ekuili-brium dalam keluarga ( wright dan leahey, 1984). Kedua kecenderungan itu dibutuhkan bagi keseimbangan dalam keluarga yang layak agar dapat berfungsi dan sehat.
Para penulis bidang kesehatan masyarakat dan kesejahteraan komunitas menggunakan indikator-indikator yang berbeda bagi kesehatan keluarganya. Indikator-indikator ini mengemukakan hubungan keluarga dengan komunitas dan stabilitasnya sebagai sebuah unit / kesatuan. Indikator-indikator ini termasuk , kemiskinan, angka perceraian dikalangan keluarga, adanya masalah-masalah kejahatan dan kenakalan, pengangguran,  dan tingginya drop out dari sekolah. Semuanya sebagian indikator-inikator kesehatan keluarga.
Para pengarang bidang perawatan keluarga cenderung menggunakan kesehatan mental keluarga atau perspektif sistem dan mendefinisikan kesehatan keluarga.

2.2  Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga .
Tujuan umum :
-        untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarga.
Tujuan khusus :
-        Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
-        Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga.
-        Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.
-        Meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.





2.3  Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu :
a)     Faktor perilaku.
b)     Lingkungan
c)     Keturunan
d)    Pelayanan kesehatan.
Dari ke 4 faktor diatas pengaruh perilaku cukup besar diikuti oleh pengaruh faktor lingkungan pelayanan kesehatan dan keturunan, ke empat faktor di atas sangat berkait dan saling mempengaruhi.


2.4  Peningkatan Kesehatan Keluarga
Salah satu fungsi dasar dari keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan yang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga. Karena efeknya yang bertahan lama, pengajaran perilaku sehat mungkin hal yang paling penting dari kebutuhan ini.
Leavell dkk. (1965), memasukkan peningkatan kesehatan dalam pencegahan primer. Akan tetapi perlu dibuat pembedaan yang jelas antara peningkatan kesehatan dan pencegahan atau perilaku yang sifatnya melindungi kesehatan. Peningkatan kesehatan bukanlah penyakit atau masalah kesehatan yang spesifik. Peningkatan tersebut dirancang untuk meingkatkan pertumbuhan, perluasan, atau mutu kesehatan yang baik. Peningkatan kesehatan merupakan suatu proses yang positif, dinamis, yang berfokus untuk memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan, tidak semata-mata menghindari penyakit. Peningkatan kesehatan melipuiti “pendekatan” perilaku yang terdiri dari sejumlah tindakan dan aktivitas yang tujuannya adalah mencapai derajat sehat yang tinggi (Dunn, 1960).
Sebaiknya, pencegahan (penyakit) berhubungan dengan penyakit atau masalah kesehatan yang spesifik dan meliputi perilaku “menghindar”. Pencegahan primer terdiri dari kegiatan–kegiatan yang tujuannya melindungi orang dari penyakit tertentu dan  mengurangi kemungkinan mereka mendapat penyakit atau masalah – masalah kesehatan. Baik pencegahan maupun peningkatan kesehatn merupakan tujuan yang penting, dan keduanya saling melengkapi (Duncan dan Gold, 1986 ; Pender, 1987).
Peningkatan kesehatan keluarga meliputi upaya untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga dan meningkatkan kesehatan sistem keluarga (Loveland-Cherry, 1988). Dalam kasus yang pertama, penekanannya pada semua anggota keluarga secara individu dalam konteks keluarga, sementara dalam kasus terakhir fokusnya pada peningkatan kesehatan dari sistem keluarga, baik secara internal, maupun dalam interaksinya dengan sistem – sistem eksternal., misalnya kesejahteraan sosial atau sistem pendidikan. Di sini, tujuannya adalah peningkatan kesehatan keluarga. Secara praktis, semua literatur tentang peningkatan kesehatan berbicara tentang individual ketimbang unit keluarga, penekanan tersebut tergambar disini.
Namun demikian konsep peningkatan kesehatan dapat dengan mudah diterapkan pada keluarga secara keseluruhan. Karena keluarga merupakan sebuah sistem interaksi yang kecil, akan tetapi ini berarti bahwa bidang - bidang yang lain perlu dikaji (seperti pola komunikasi, hubungan orang-tua anak, dan interaksi  dengan sumber – sumber dukungan sosial) dan diterapkan pula berbagai strategi yang berbeda.
Peningkatan kesehatan pencegahan primer terhadap masalah – masalah kesehatan yang kronis dan akut merupakan tantangan terbesar dalam bidang kesehatan bagi masyarakat. Mungkin, seharusnya tujuan kami yang penting adalah membantu orang (individu maupun keluarga) untuk belajar bagaimana agar bisa sehat dengan cara yang alamiah, dan dapat dinikmati, bukan berfokus pada membantu klien bagaiman agar tidak sakit, atau terpuruk dalam keadaan yang lebih buruk, klien hanya dibantu pada saat mereka sakit.
Dengan demikian, pencegahan primer, termasuk peningkatan kesehatan dapat dipandang sebagai peran yang paling penting dan menyenangkan. Akan tetapi, peran ini dala prakteknya dianggap remeh atau sepele, meskipun demikian banyak terdengar retorik tentang signifikansi pengajaran kesehatan dan pencegahan. Keteguhan para tenaga kesehatan terhadap model medik – dimana model kesehatan dan penyakit dipandang sebagai entitas (satuan)  yang berdiri sendiri, terpisan dan klien dipandang satu kesatuan sistem psikologis – telah menyebabkan kita dan masyarakat (konsumer) untuk melihat keperawatan kesehatan dengan cara perawatan medis kuratif. Ketika individi-individu sakit, mereka menyerahkan diri pada pemberi asuhan. Namun, untuk menerima tanggung jawab sendiri agar dapat hidup sehat atau agar dapat berupaya memperbaiki fungsi total dari seseorang, hanya sedikit sekali dorongan dan penghargaan dari masyarakat dan tenaga profesional kesehatan (Bruhn dan Cordova, 1978). Lebih jauh lagi, banyak tenaga kesehatan yang memerankan contoh peran yang sangat memprihatinkan untuk klien; mereka sering merokok dan memiliki berat badan yang berlebihan, pola hidup monoton, tampak sedang mengalami stres, dan demikian bukan dalam posisi untuk bisa berbicara tentang perbaikan gaya hidup secara efektif.
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya telah diajar bagaimana memberikan  respon terhadap penyakit dan krisis,  tetapi tidak diajarkan tentang bagaiman mendidik/ memberi konseling kepada individu dan keluarga yang “bebas dari gejala” untuk memperkuat tingkat kesehatan mereka. Yang cukup menarik bahwa gerakan peningkatan kesehatan saat ini mengacu pada perawatan kesehatan yang bersifat holistik, perawatan diri, latihan untuk hidup sehat, modifikasi gaya hidup, yang sebagian besar tidak dilakukan dan diarahkan oleh tenaga kesehatan, melainkan hanya oleh kaum awam dan kelompok.
Belakangan ini, gerakan peningkatan kesehatan di banyak kaum profesional sangat dihormati. Bahkan modalitas yang esoterik untuk reduksi stres dan kontrol nyeri oleh kebanyakan praktisi perawatan kesehatan  dipandang sangat membantu. Terdapat begitu banyak keterbukaan dan penerimaan terhadap modalitas alternatif, termasuk yoga, meditasi, impan balik biologis, akupresure, akupuntur, imajinasi terbimbing, visualisasi, dan terapi – terapi tubuh.
Latihan hidup sehat, perawatan kesehatan holistik, dan perawatan diri, semuanya mempunyai kemampuan fundamental yang sama dalam memikul tanggung jawab untuk kesehatan pribadi masing-masing. Asumsi daar yang menggaris-bawahi perawatan diri adalah bahwa orang memiliki kekuatan untuk menyembuhkan diri dan mengarahkan diri yang dapat dikerahkan dan diterapkan secara sadar. Yang juga melekat dalam asumsi ini adalah bahwa individu dan keluarga harus mampu mengontrol tindakan-tindakan mereka sendiri. Selain itu, dirasakan bahwa tanggung jawab kesehatan pribadi seseorang tidak terletak pada tenaga kesehatan, melainkan pada individu itu sendiri (Leonard, 1976).


2.4.1       Faktor – Faktor yang Mengarah pada Keinginan Memperbarui Peningkatan Kesehatan

Ada beberapa faktor penting yang mengarah pada keinginan untuk memperbarui dalam peningkatan kesehatan, yaitu:
1.      Perlu adanya perubahan fokus
Sistem keperawatan kita belakangan ini berorientasi pada krisis, dengan penanganan yang diberikan dalam berbagai kasus terlalu sedikit dan terlalu lambat. Dalam kasus penyakit kronis, kasus penyebab morbiditas, dan mortalitas yang ada pada kami sekarang adalah karena tidak adanya penanganan dan pemberantasan terhadap penyakit, melainkan hany meminimalkan pengaruhnya, dan memperbaiki semaksimalnya, serta mengatasi komplikasinya. Sekarang ini orang menyadari bahwa kami telah begitu banyak menghamburkan uang hany untuk menangani hasil akhir dari gaya hidup destruktif diri, bukan memusatkan perhatian pada faktor-faktor penyebab sakit, seperti gaya hidup, dan bahaya-bahaya lingkungan (Ardell dan Newman, 1977 ; Pender, 1987)
Sebuah laporan penting dari Surgeon General, Healthy People (U.S. Public Health Service, 1979), dan laporan pendukungnya, Promoting Health / Preventing Disease : Objectives for the Nation (U.S. Public Health Service, 1980) yang menekankan bahwa modifikasi gaya hidup merupaka perubahan yang paling penting yang diperlukan untuk pencapaian prestasi kesehatan di negara kami. enam macam perubahan gaya hidup adalah berhenti merokok, pengurangan pemakaian alkohol yang tidak benar, perubahan diet untuk mengurangi kalori, lemak, garam, dan gula; latihan; prosedur skrining periodik untuk gangguan-gangguan utama seperti tekanan darah tinggi dan diabetes ; penggunaan sabuk pengaman dan mentaati  kecepatan maksimum di jalan bebas hambatan.

2.      Biaya yang Meningkat
Terjadi peningkatan keprihatinan dikalangan kaum awam, legislator, dan sejumlah profesional dibidang perawatan kesehatan bahwa sistem perawatan kesehatan saat ini relatif mahal dan tidak efektif, tanpa memasukkan pandangan biaya dan konservasi sumber-sumber kesehatan. Kami membelanjakan banyak uang untuk rumah sakit dan perawatan medis denga kemajuan kecil untuk biaya itu. Harapan hidup tidak terlalu mengalami kemajuan dalam tahun-tahun belakangan ini, meskipun kami terus memompa lebih uang ke dalam sistem yang bocor. Studi tentang kepatuhan mengungkapkan bahwa terdapat banyak sekali kekurangpatuhan medis oleh pasien, yang secara alamiah biayanya semakin meningkat, Ardell (1977) mengingatkan pada kita bahwa orang amerika membelanjakan banyak sekali uang hanya untuk pengobatan penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
3.      Demistifikasi Asuhan Kesehatan Primer
Belum pernah terjadi sebelumnya, ada keterbukaan publik tentang pelayanan profesional yang tidak memadai maupun yang tidak merata. Misalnya, gerakan wanita telah memusatkan perhatian nasional terhadap kualitas keperawatan yang memprihatinkan yang diterima oleh kaum wanita di dalam sistem yang didominasi oleh pria. Alih fungsi turun ( dari dokter kepada praktisi perawat dan asisten dokter, dari perawat terdaftar kepada perawat-perawat vokasional, pekerja komunitas, dan pembantu perawat) ini membantu proses mistifikasi.
4.      Konsumerisme dan Tuntutan Popular untuk Peningkatan Kontrol
Para konsumer sekarang mengharapkan agar mereka diinformasikan temuan-temuan dari layanan medis yang mereka dapat dan mereka diberi kesempatan untuk lebih mengontrol hidup mereka. Hal ini senantiasa diterjemahkan sebagai pemberian informasi secara wajar sehingga mereka dapat membuat pilihan mereka sendiri dan dapat mengevaluasi layanan yang mereka dapatkan. Kebutuhan pengontrolan diri yang lebih besar dikaitkan dengan nilai-nilai kemasyarakatan yang ada sekarang dan perasaan antiteknologi dan anti wewenang.
5.      Perubahan Gaya Hidup dan Peningkatan Tingkat Pendidikan
Makin banyak jumlah orang terdidik, dan kelas menengah, maka mereka menempatkan nilai yang lebih besar pada kesehatan, pemenuhan harapan pribadi, dan kualitas pribadi (Harris dan Gurin, 1985). Meskipun tingkat pengetahuan kesehatan secara umum dalam masyarakat kita relatif rendah, namun lewat membaca artikel yang berorientasi kepada kesehatan, buku-buku dan keterbukaan mereka pada mass media, dalam konferensi, dll., agaknya mereka terinformasi baik dalam hal strategi- strategi profesional kesehatan umum dan bahaya-bahaya serta resiko lingkungan. Perubahan dalam nilai ini dan perbaikan tingkat pendidikan telah menyebabkan terjadinya perubahn gaya hidup bagi banyak orang, meskipun pada umumnya terbatas pada kelas berpunya ( Harris dan Gurin, 1985).
6.      Kurangnya Keteraksesan dan Ketersediaan Layanan Kesehatan Profesional
Satu kekuatan bagi perawatan diri mungkin muncul dari situasi dimana pelayanan kesehatan profesional tidak dapat diakses dan tidak tersedia (Levin et al, 1976). Sebanyak 37 juta orang Amerika pada tahun 1987 tidak memiliki asuransi kesehatan ( U.S Dept. Of health of human service, 1986). Akan tetapi mereka tidak diasuransi dapat menggunakan perawatan diri untuk menangani masalah asuhan kesehatan primer yang umum, bukan untuk belajar strategi-strategi peningkatan kesehatan.
7.      Meningkatnya Pengakuan Terhadap Interelasi antara Stres dan Penyakit
Diperkirakan 80% dari semua penyakit disebabkab oleh stress, dan stress lah yang bertanggung jawab atas memburuknya semua penyakit dan penyakit memperburuk stress yang ada. Berbagai studi yang dilakukan menunjukan peran negatif yang dimainkan oleh stres dalam status kesehatan individu dan keluarga (Pelletier, 1979), karenanya, penanganan terhadap masalah saja tidaklah mencukupi. Dalam kasus individual,  harus dipertimbangkan keseluruhan pribadi, penyatuan antara tubuh dan pikiran merupakan hal terpenting dalam pemulihan dan keadaan sehat. Reduksi stress menjadi salah satu dari lima dimensi utama pelatihan hidup sehat (Ardell, 1977). Atau keaadaan sehat atau gaya hidup yang sehat.
8.      Halangan terhadap Peningkatan Kesehatan Keluarga
Meskipun telah terjadi pertumbuhan substansial dalam peningkatn kesehatan, perawatan diri, dan perawatan keluarga, ada faktor-faktor tertentu menciptakan halangan atau rintangan terhadap perkembangan ini, sehingga semua sektor dalam masyarakat dapat bermanfaat. Halangan utamanya adalah uang, kurangnya biaya dari pihak ketiga atas dilakukannya oengkajian dan intervensi terhadap keluarga dan atas peningkatan-peningkatan kesehatan dan aktifitas pencegahan menciptakan suatu keadaan dimana hanya orang yang lebih kaya yang mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran besar, termasuk aktifitas keperawatan kesehatan yang dirintis oleh kaum profesional dan hanya mereka yang mendapat akses ke dunia pendidikan yang dibutuhkan untuk perawatan diri. Halangan kedua adalah sikap dan sosialisasi para dokter dan perawat di Amerika Serikat. Kami masih sangat berorientasi pada penyakit dan hanya menyatakan  dengan kata-kata tentang betapa pentingnya peningkatan kesehatan. Model medis masih merupakan model yang dominan untuk praktek, membuat kebijakan dan pembiayaan. Hany sedikit perhatian atau penghargaan yang diberikan kepada faktor-faktor kesehatan, psikologis dan sosial dalam perawatan kesehatan ( Doherrty dan Campbell, 1988). Rintangan lain adalah sistem nilai-nilai yang kita anut, dimana paham materialisme, dan akumulasi harta benda begitu pentingnya, adalah masalah-masalah sosial seperti perawatan kesehatan yang tidak memadai , pekerjaan da kesempatan untuk mendapatkan pendidikan bagi kaum minoritas ( kaum miskin, minoritas, warga senior, dan wanita), dan meluasnya bahaya-bahaya lingkungan (polusi air, udara, dan pemakaian terhadap bahan-bahan toxis).

2.4.2       Apa Saja yang Termasuk dalam Peningkatan atau Pencegahan Kesehatan Primer?
Tujuan dari peningkatan kesehatan atau pencegahan primer adalah untuk mencapai sehat tingkat tinggi. Halbert Dunn, Bapak orientasi kesejahteraan, pada tahun 1961 mendefinisikan keadaan sehat tingkat tinggi sebagai “ suatu metode fungsi terpadu yang diorientasikan untuk memaksimalkan potensi dimana individu mampu di dalam lingkungan dimana dia berfungsi.” Kata kuncinya adalah: (1) “ terpadu” artinya berfungsi secara menyeluruh.ini berlawanan dengan keadaan dimana seseorang berfumgsi secara terpisah-yaitu dimana berbagai segi dari seseorang berkomflik dengan aspek-aspek lain dari orang tersebut.ardell berpendapat tentang gaya hidup yang “terpadu”,dimana setiap dimensi kunci keadaan sehat tingkat tinggi (tanggung jawab pribadi, kesadaran akan gizi, kebugaran fisik, penanganan terhadap stres, dan kepekaan terhadap lingkungan) adalah seimbang dan bersesuaian satu sama lain sehingga menghasilkan efek sinergis.(2) ”memaksimalkan potensi”, mempunyai arti keadaan dinamis dimana seseorang berupaya keras untuk berkembang dan memperbaiki tingkat kesejahteraannya. Hirarki kebutuhan Abrahan Maslow(1954) juga mempunyai kopnotasi yang yang sama; disini manusia dilihat berupaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi sejalan dengan kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi,sehingga lebih banyak kebutuhan pokok yang dipenuhi. dan (3) “di dalam lingkungannya” memberi arti kita harus melihat individu-individu dalam lingkungan psikososial dan fisik ketika menilai tingkat kesejahteraannya.kelompok primer(keluarga) merupakan lingkungan sosial sentral dari individu.meskipin lingkungannya miskin dan rusak,ada beberapa individu(dalam sejumlah literatur kelompok ini dianggap sebagai kelompok yang tidak mudah mendapat pengaruh) dapat mencapai keadaan sehat tingkat tinggi. Dunn menamakan status ini “emergent wellness.” Menurut dunn,keluarga dan komunitas dapat dikaji dengan definisi keadaan sehat tingkat tinggi. Trafis (1976),  seorang “dokter kesejahteraan,” memberikan penjelasan tentang arti dari “keadaan sehat tingkat tinggi”: gagasan untuk mengukur kesejahteraan dan menolong orang untuk mencapai kesejahteraan lebih tinggi merupakan hal yang relatif baru.kebanyakan kita berpikir bahwa keadaan sehat dalam kaitannya dengan penyakit dan mengasumsikan bahwa bebas dari penyakit berarti sejahtera. Ini tidak benar.ada banyak sekali tingkat kesejahteraan dan penyakit.
Bagi travis (1976), kesehatan memiliki arti yang lebih luas dan kaya:
Kesejahteraan bukan merupakan suatu keadaan yang statis. Kesejahteraan akan menampakkan hasilnya bila seseorang mulai melihat pribadinya sebagai pribadi yang berkembang dan berubah.keadaan sehat tingkat tinggi berarti memberikan perawatan yang baik terhadap fisik anda,menggunakan pikiran anda secara konstruktif,mengekspresikan prasaan anda secara efektif,secara kreatif terlibat dengan orang lain disekitar anda,memiliki perhatian terhadap lingkungan,fisik, dan fisiologis dan menyadari tingkat kesadaran yang lain.

2.5  Gaya Hidup Sejahtera
Ardell (1977) menulis sebuah buku yang paling menarik dan paling mudah bagi orang awam dan berbagai profesi dalam bidang kesehatan. Buku tersebut berjudul “High Level Welness - An Alternatif to Doctors, Drugs, Deseases.“ dalam buku ini Ardell menggambarkan lima macam dimensi kunci suatu falsafah dari gaya hidup yang ia namakan kesejahteraan tingkat tinggi. Dengan menggunakan kerangka kerja dari Ardell ini, tapi dengan menggabungkan gagasan-gagasan terbaru dari Pender (1987), setiap dimensi dari kelima dimensi gaya hidup tersebut terwakili.
1.      Tanggung Jawab pribadi dan perawatan diri
Tanggung jawab pribadi dan perawatan diri merupakan dasar untuk dimensi gaya hidup sejahtera. Tanpa perasaan tanggung jawab terhadap diri sediri, maka motivasi yang penting untuk memperoleh gaya hidup yang sehat akan berkurang. Keluarga juga harus ada perasaan bertanggung jawab yang kokoh untuk menciptakan suatu lingkungan rumah dimana stres yang sehat dan perilaku sehat akutualisasi diri di tingkatkan.
Keluarga perlu disadarkan bahwa kesehatan mereka sepenuhnya berada di tangan mereka. Mereka harus percaya bahwa sebuah gaya hidup yang sejahtere di dorong oleh sebuah perasaan bertanggung jawab dari diri dan keluarga dapat klebih memuaskan dari pada hidup dengan prilaku yang penuh resiko.
Faktor utama yang bertanggung jawab atas kurangnya tanggung jawab pribadi adalah tidak tersedianya pendidikan kesehatan yang berorientasi pada perawatan diri. Sesungguhnya,kaum profesional di bidang kesehatan sering kali melemahkan semangat klien untuk melakukan tindakan-tindakan atas nama pribadi mereka ardell (1977) dan Victory, dan Fries (1981) menulis bahwa bagian dari tanggung jawab pribadi dan prawatan diri tahu bagaimana menggunakan sistem perawatan kesehatan secara efektif, disertai dengan menciptakan gaya hidup yang membuat individu dalam keadaan baik dan berada di luar sistem pengobatan sejauh mungkin.
Perawatan diri  mencakup seluruh spektrum sehat-sakit, mulai dari pencegahan primer hingga pencegahan tertier ( Steiger dan Lipson, 1985). Pertumbuhan minat dalam peningkatan kesehatan saat ini berjalan bersamaan dengan perbaikan minat dalam perawatan diri.
Perawatan kesehatan pribadi dipandang sebagai inisiatif dari kaum awam ( Levin et al, 1976) dan didasarkan pada asumsi bahwa orang awam mampu melakukan keperawatan terhadap kesehatan mereka sendiri.
2.      Kesadaran akan Gizi
Kesadaran akan gizi mempunyai konotasi bukan hanya sesuatu kesadaran menyangkut komposisi hidup sehat, tetapi juga kesadaran menyangkut kebiasaan gizi yang baik. Karena gizi yang memadai merupakan komponen yang penting dalam pemeliharaan kesehatan, gizi memainkan peran utama dalam gaya hidup kesejahteraan dan dalam pencegahan penyakit-penyakit kronis.
3.      Penatalaksanaan Stres
Menurut Brown (1974), 80 % dari penyakitkami disebabkan oleh stres, semua masalah kesehatan diperburuk oleh stres. Hans Selye (1974), bapak teori stres mengatakan bahwa pengaruh stres yang berkepanjangan menyebabkan tubuh rusak, menimbulkan masalah-masalah seperti migrain, ulcus pepticum, serangan jantung, hipertensi, gangguan mental, dan bunuh diri.
Salah satu komponen penatalaksanaan stress termasuk penggunaan teknik – teknik untuk mencapai relaksasi mental pada saat stres berlangsung. Keluarga harus peka terhadap jumlah stres dalam lingkungan rumah dan bagaimana keluarga sebagai sebuah kelompok menyediakan suatu lingkungan yang bersifat eustres ( jumlah stres yang memadai untuk menikmati hidup dan bersifat merangsang dan produktif ). Cara koping terhadap stres yang efektif harus diajarkan dan dapat diakses oleh anggota keluarga.
Teknik-teknik reduksi stres bervariasi dan berkisar dari solusi – solusi yang masuk akal, ( seperti suatu yang tidak mungkin), hingga solusi solusi yang lebih rumit, misalnya umpan balik biologis. Teknik teknik reduksi stres lainnya adalah dengan napas dalam dan meditasi, latihan autogenis, visualisasi, latihan relaksasi otot, hipnosis, mengembangkan alternatif- alternatif tujuan, menghindari perubahan, latihan fisik, dan lainnya.
4.      Latihan dan Kebugaran Fisik
Keluarga menawarkan sebuah konteks yang istimewa untuk mengurangi pravalensi anak-anak dan orang dewasa yang berat badannya berlebihan, hidup monoton, secara fisik tidak menguntungkan. Perilaku sehat seperti melakukan latihan dan menjalani gaya hidup yang aktif, sangat dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang tua. Nilai dari sebuah latihan yang konsisten, alamiah, dan dapat dinikmati, sebagai bagian dari gaya hidup seseorang diterjemahkan kepada anak terutama melalui permodelan peran orang tua. Aktivitas rekreasi dan waktu santai keluarga merupakan cara yang paling baik untuk meningkatkan nilai kebugaran dan sehat, serta hubungan keluarga yang positif.

5.      Kesadaran Lingkungan
Kesadaran lingkungan meliputi lingkungan fisik dan sosial yang mempengaruhi keluarga dan anggota keluarga, yaitu bagaimana lingkungan mempertinggi dan memperendah kesejahteraan dan kesehatan. Udara yang kita hirup, komunitas dimana kita tinggal dan karakteristik ketetanggaan merupakan contoh dari lingkungan fisik yang sosial yang mempengaruhi kita. Ruang lingkup lebih kecil yang mengitari seseorang merupakan lingkungan pribadinya (seperti tempat tidur atau kantor) dan kelompok primer serta jaringan kerja persahabatan. Jaringan kerja dukungan sosial adalah penting bagi peningkatan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan bagi keluarga maupun individu.

2.6  Diagnosa Keperawatan : Bidang Kesehatan Lingkungan Keluarga

Menurut killien (1985) diagnosa-diagnosa perawatan yang berhubungan dengan perspektif lingkungan (environment) berfokus pada keserasian keluarga-lingkungan, “keseimbangan permintaan dan sumber-sumber antara klien dan lingkungan. Tuntutan-tuntutan lingkungan dapat berupa tuntutan aktual maupun professional, yang membuka kemungkinan dilakukan tipe-tipe diagnosa keperawatan preventif,kuratif,rehabilitative.

2.6.1       Intervensi Keperawatan Keluarga
Berbagai intervensi yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan adalah pencegahan dalam hal sifat. Pencegahan primer disini dapat berupa suatu penekanan yang primer. Misalnya bekerja dengan keluarga untuk mencegah kasus jatuh pada lansia, keracunan anak di rumah, ruam kulit akibat sengatan serangga merupakan tugas utama perawatan keluarga dengan basis pada komunitas.
2.6.2       Peningkatan Kesehatan Lingkungan
Mengajukan perawatan sendiri lingkungan keluarga menuntut bahwa keluarga harus secara akurat mampu merasakan merasakan kerentanan terhadap kecelakaan,luka,atau sakit dan “menggunakan tanggung jawab diri” untuk mencegah stressor lingkungan dan untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan dan keselamatan lingkungan keluarga. Dengan mjengenal dan mengantisipasi ancaman-ancaman lingkunganyang potensial dan aktual terhadap kesehatan mereka, ada banyak sekali keluarga dapat melakukan peningkatan kesehatan di rumah dan gaya hidup mereka.
Peningkatan Keselamatan Di Rumah. “peningkatan kesadaran keluarga akan masalah-masalah kecelakaan yang utama, memberikan informasi yang faktuasimengajukan cara-cara bagi keluarga untuk memperbaiki tingkat keamanan kesejahteraan merupakan tujuan dari perawat”
Penyuluhan keluarga dalam bidang pendidikan keamanan dianjurkan apabila yang dikaji adalah masalah-masalah potensial dan aktual;
1.      Bagaimana mencegah kasus jatuh dengan mengatur  perabot begitu macam sehingga tidak menimbulkan halangan;memasang pegangan tangga pada tangga ;menempatkan kabel-kabel listrik peralatan elektronik jauh dari daerah tempat jalan memasang penerangan ruangan pada tempat lalulalang, khususnya tangga, singkirkan potongan kain-kain licin dari anak tangga; pasang pegangan pada bak mandi dan pancuran, gunakan bahan kasar yang tidak licin untuk bak mandi dan kamar mandi; dan tempatkan pasangan lampu yang bisa di hidupkan dan dimatikan dari tempat tidur dan tidak meraba-raba dalam kegelapan dapat dihindari.
2.      Bagaimana cara mencegah kebakaran dengan menyingkirkan seperti koran-koran, dus-dus bekas, kotak sampah, asbak yang tidak pernah dibersihkan atau sisah korek api yang masih nyala dilempar kedalam kotak sampah tanpa di sadari korek tersebut masih menyala. Jangan pernah merokok di tempat tidur; dan mengecek kembali tungku , cerobong, tungku pembakar tetap bebas dari bahaya kebakaran.
3.      Bagaimana mencegah kecelakaan akibat mengangkat dengan menggunakan alat pengangkat mekanik yang baik dalam mengangkat, dan membawa barang-barang berat.

2.7   Komunikasi dalam Keluarga dengan Masalah Kesehatan
Temuan-temuan dari penelitian yang telah menguji adaptasi keluarga terhadap sakit atau penyakit kronis dan yang mengancam hidup, secara konsisten telah menunjukan bahwa sebuah faktor utama dalam perkawinan yang sehat dan keluarga fungsional adalah adanya komunikasi terbuka, sopan, dan jelas dalam menghadapi kesehatan yang penuh dengan stres dan isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan (Khan, 1990;spinetta dan deasy – spinetta , 1981). Ketika keluarga tidak membicarakan isu-isu penting yang mereka hadapi, maka akan menyebabkan adanya jarak emosional, dan stres keluarga akan meningkat (freidman, 1985). Stres yang meningkat tidak hanya mempengaruhi hubungan keluarga tapi juga kesehatan keluarga dan anggota-anggotanya (hoffer, 1989 ).

2.8  Peran-peran keluarga selama sehat dan sakit
Satu aspek dalam bidang yang luas ini adalah apa yang terjadi terhadap peran-peran keluarga apabila anggota keluarga sakit atu cacat, dan faktor apa yang mempengaruhi struktur dan peran keluarga selama sakit
1.      Peran ibu dalam sehat dan sakit
Ibu yaitu orang yang berposisi sebagai istri , sebagai pemimpin dan pemberi asuhan kesehatan. Dalam peran ini, ibu menentukan gejala-gejala dan memutuskan pencarian sumber-sumber yang penting. Ia juga mempunyai kontrol substansial terhadap keputusan apakah anaknya akan mendapat layanan kuratif atau preventif dan bertidak sebagai sumber ketenangan dan bantuan pada masa-masa sakit.
2.      Peran ayah dalam sehat dan sakit
Seorang ayah memiliki tanggung jawab yang besar dalam keluarga , meciptakan suasana yang aman dan nyaman adalah salah satu peranan ayah dalam menjaga kesehatan keluarga. Terlepas dari peran utama ayah sebagai kepala keluarga yang bertugas untuk mencari nafkah, secara tidak langsung ayah juga harus menjaga kesehatan ibu dan anak sebagai anggota keluarga yang membutuhkan perlindungan
3.      Peranan anak dalam sehat dan sakit
Peran seorang anak dalam kesahatan menjaga kedua orangtua bila sedang dalam keadaan kurang sehat, dan menjaga emosi serta tingkat stres kedua orangtua agar tidak timbulnya penyakit-penyakit akibat memikirkan tingkah buruk seorang anak.

2.9  Pengetahuan Tentang Kesehatan
Sebagai bagian dari tugasnya untuk menjaga kesehatan anggotanya, keluarga pelu menyusun dan menjalankan aktivitas-aktivitas pemeliharaan kesehatan berdasarkan atas apakah orangtua atau keluarga dewasa yakin menjadi sehat. Kebanyakan keluarga kelas menengah dan keluarga kelas pekerja mencari informasi mengenai pendidikan kesehatan, dengan menggabungkan sumber-sumber dari dokter, dokter gigi, dan media masa. Banyak sekali informasi tentang kesehatan yang secara bersama-sama diantara jaringan sosial sahabar keluarga dan kereabat. Feldman (1976) menemukan bahwa satu-satu nya bidang kesehatan yang tidak dibicarakan mayoritas orangtua dengan anak-anaknya adalah tentang reproduksi dan seksualitas.  semakin terdidik keluarga maka semakin baik pengetahuan keluarga tentang kesehatan.

BAB III
PENUTUPAN
3.1   Kesimpulan
1.      Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang secara langsung berhadapan dengan anggota keluarga selama 24 jam penuh,
2.      Kesehat merupakan faktor penting dalam kehidupan keluarga
3.      Setiap masing-masing anggota keluarga mempunyai peranan dalam kesehatan keluarga.

3.2    Saran 
Semoga makalah dari kelompok kami dapat berguna bagi rekan-rekan dan semoga makalah kami dapat menjadi suatu acuan untuk kedepanya, untuk kritik dan saran akan kami terima untuk membentuk makalah yang lebih baik untuk kedepannya.













DAFTAR PUSTAKA
Friedman,M.Marylin. (1978). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Ardell, D. (1977). High Level Wellness An Alternative to Doctors, Drugs, and Deseases. Emmuas, PA: Rodale Press.
Baumann, B. (1961). Diversities in Conception of Health and Physical Fitness, Journal of Health and Human Behaviour, 2, (1), 40.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar