Rabu, 17 Juni 2015

Laporan Studi Tour C-59 Bandung


LAPORAN
KUNJUNGAN INDUSTRI
WISATA C-59


logo_UNJ-bw.png

Disusun Oleh :
Naifah Khairunnisa Imtiyaz                5525142868


PENDIDIKAN TATA BUSANA
ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
            Perkembangan tekstil di Indonesia semakin berkembang pesat dewasa ini. Tekstil tidak lepas dari variasi motif. Banyak cara dan teknologi dalam pemberian motif tekstil, salah satunya adalah teknik sablon.
            Sablon tidak hanya dapat digunakan dalam tekstil, namun dalam kemasan packaging pun menggunakan teknik sablon. Prosesnya yang tidak terlalu sulit  menjadi salah satu keunggulan dari teknik ini. Dalam laporan kunjungan ini, akan dibahas mengenai teknik sablon dalam dunia tekstil di Indonesia. Objek pada laporan ini adalah perusahaan sablon terkenal di Bandung yang berdiri sejak 1980. PT. Caladi Lima Sembilan adalah perusahaan yang mengeluarkan berbagai macam produk kreatif C59.
Pelaksanaan Kunjungan Industri
            Waktu pelaksanaan kunjungan industri dilakukan pada Jumat 7 November 2014, pukul 13.30 -15.30 WIB.
Tujuan
            Industri C-59, PT. Caladi Lima Sembilan, Jalan Merak 2 Bandung, Jalan Cigadung Raya Timur 107 Bandung. Web: www.C59.co.id








BAB II
PEMBAHASAN
Tentang C59
C59 adalah sebuah perusahaan apparel yang sudah berdiri sejak 1980. Mempunyai experience dalam membuat kaos dan apparel lainnya. Jika dijumlah dari sejak berdiri, sudah lebih dari 1.000.000.000(satu milyar) kaos yang diproduksi. C59 memiliki portofolio yang sangat panjang dan juga reputasi yang baik terhadap konsumennya yang tersebar dari Indonesia hingga ke luar negri. 
C59 adalah tangan-tangan untuk mewujudkan konsep dan keinginan konsumen ke dalam T-shirt, Poloshirt dan produk-produk lainnya. Jika konsumen memiliki sebuah ide tapi tidak bisa menuangkannya menjadi gambar atau design, C59 juga menawarkan jasa design internalnya. 
C59 memiliki pabrik sendiri sebesar kurang lebih satu hektar yang berdomisili di Jalan Cigadung raya timur nomor 107, Bandung. Di pabrik ini C59 membuat pesanan konsumen dari kain polos menjadi sebuah produk yang bisa pakai atau dijual kembali.
Sejarah Singkat C59
Pada tahun 1980, Marius Widyarto memulai sebuah industri rumah tangga yang bergerak di bidang pakaian, khususnya dalam penyablonan T-shirt di gang Caladi nomor 59, Bandung. Dimulai dari sebuah rumah yang hanya berukuran 50 meter persegi, di mana tempat tinggal dan tempat bekerja bergabung menjadi satu. Berkat jerih payah dan tekad yang sangat gigih, C59 mendapat banyak pesanan dari sekolah-sekolah dan instansi instansi di Bandung dan Jakarta. 
Pada tahun 1990, C59 berkembang dengan sangat pesat dan cepat. Perkembangan ini bisa dilihat dari pabrik baru yang dibangun di Jalan Cigadung seluas kurang lebih satu hektar. Pabrik ini mempunyai fasilitas modern dan dapat menampung jumlah order yang semakin bertambah. Seiring berjalannya usaha order yang pesat, Pak Marius membenahi dunia baru di dalam usaha ini; yaitu retail. Dengan dijalani dengan seksama, usaha retail ini juga berjalan dengan sangat lancar. Produk C59 bisa dilihat di mana-mana dan cabang retailnya bertebaran di seluruh pelosok Indonesia. C59 sempat menjadi sebuah ikon kaos oblong di seluruh pelosok negeri ini.
Pada tahun 1993, C59 membenahi manajemen dan meningkatkan profesionalismenya dengan merubah bentuk usaha menjadi sebuah Perseroan Terbatas (PT). 
Hingga kini C59 sudah menjadi ikon kaos di negeri ini. Usaha order terus berlanjut di setiap harinya dan produk-produk retail C59. Selain itu C59 terus membimbing generasi-generasi yang lebih muda lewat kunjugan kreatif yang ditawarkan dan juga sesi sesi Pak Marius sebagai pembicara di berbagai kota di dunia pendidikan, sebagai contoh “Seminar Entrepreneur C59 di Tasikmalaya” yang berlangsung pada 16 sampai 18 Oktober 2014.
            Artikel terkait Seminar Entrepreneur C59 di Tasikmalaya” yang berlangsung pada 16 sampai 18 Oktober 2014.
SEMINAR ENTREPRENEUR C59 DI TASIKMALAYA
Postingan bertanggal 23 Oktober 2014 di www.C59.co.id
Tanggal 16-19 Oktober 2014. Pemerintah Kota Tasikmalaya, Dinas Koperasi, UMKM, Peindustrian dan Perdagangan Bersama C59 Mengadakan Seminar dan Training desain produk kaos. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan ide mengenai tema desain kaos serta pola pikir kreatif dalam menjalankan bisnis kaos.  Acara ini diikuti oleh para pengusaha kaos yang berada di Tasikmalaya dan sekitarnya. Hari pertama diisi dengan presentasi seminar pengembangan ide desain , sejarah C59 dan teknis desain C59. Desainer C59 memberikan demo desain dengan tema Tasikmalaya dan Pangandaran kepada para peserta seminar. Para peserta diminta untuk membuat sketsa desain dengan tema Tasikmalaya dan Pangandaran untuk diaplikasikan pada kaos. Keesokan harinya dilanjutkan dengan seminar entrepreneur oleh owner C59 Marius Widyarto Wiwied dan sesi Tanya jawab serta diskusi. Hari terakhir diisi dengan presentasi mengenai cara membuat dan memasarkan produk melalui website. Ini bertujuan agar kaos yang dibuat para pengusaha dapat dipasarkan lebih luas. Kegiatan dilanjutkan dengan pengaplikasian sketsa gambar yang dibuat para peserta pada hari sebelumnya oleh desainer C59.
 


Berbagai Produk C59

  
Cap dan Topi
 
Mug, Gelas. Dll.                                                                 Payung
 
Tas                                                                   Jaket&Sweater
 
          Polo Shirt                                                                  T-Shirt
Bahan Dasar Pembuat Produk C59

Cuty. Bahan ini biasa dipakai untuk membuat polo shirt. Bahan ini mempunyai banyak jenis; dari ketebalan, kandungan katun dan polyester, warna dan juga jenis tenunan. Beberapa jenis tenunan yang umum adalah lacoste, waffle, pique dan lain-lain. Tenunan yang dimaksud adalah pattern jahitan pada bahan tersebut.
Baby Terry & Fleece. Bahan ini biasa dijadikan sweater dan jaket. Bahan ini hangat dan nyaman dipakai. Ketebalan pada bahan ini pun bervarian seperti bahan-bahan lain. Kedua bahan ini sebenarnya sama, perbedaannya adalah fleece sebenarnya adalah bahan baby terry yang sudah diproses lagi, digaruk sehingga menghasilkan bahan fleece. Jika dibandingkan bahan fleece lebih tebal dan empuk.

Non 100% Cotton. Cotton PE, CVC dan TX. Bahan-bahan ini bukan 100% katun. Bahan ini mempunyai polyester di dalamnya. Polyester ini mengakibatkan bahan ini lebih panas saat dipakai. Perbedaan-perbedaan pada bahan-bahan ini hanya terletak pada persentase katun dan polyester di dalam kandungan kainnya.
Cotton Carded. Katun ini agak lebih kasar dibandingkan dengan katun combed. Ini dikarenakan oleh benang-benang yang tidak dihaluskan lagi. Kualitas dari carded yang kita tawarkan cukup bagus, tapi kalau dibandingkan combed, combed lebih unggul dari sisi kelembutan dan kenyamanan. Keunggulan dari carded adalah dari sisi harga. Harga carded lebih murah dari combed. Carded sendiri terdiri dari 20s sampai 40s. Semakin besar angka, semakin tipis bahan tersebut. Bahan cotton carded dan cotton combed terlihat sama oleh mata, kedua bahan ini bisa dibedakan dengan sentuhan; cotton combed jauh lebih lembut dari carded.

Sekilas Peralatan Pembuatan Produk
Proses Pembuatan Produk 
                Proses pembuatan produk C59 terbagi menjadi empat tahapan besar, yaitu ;
a.       Pemotongan Kain
Tahapan ini adalah tahapan potong bahan menjadi pola yang siap disablon. Dalam tahapan ini terjadi 6 proses, yaitu;
1.      Pemasokan kain, kain yang berupa roll disimpan dalam gudang bahan.
2.      Penggelaran kain, kain-kain digelar di meja panjang selama 1-2 menit untuk mengecek cacat pada kain sebelum dipotong.
3.      Pencetakan pola, pola - pola yang sudah ada di cetak pada lembaran kain.
4.      Pemotongan pola, pola yang sudah dicetak kemudian dipotong.
5.      Pengelompokkan, kain yang sudah dipotong kemudian dikelompokkan menurut jenis polanya, lengan, pola depan, pola belakang, dan kerah.
6.      Pengiriman, kemudian bagian yang akan disablon siap dikirim ke ruang sablon, dan yang lainnya dikirim ke ruang transit bahan.

b.      Penyablonan
Pada tahapan penyablonan ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :
1.      Tinta cat, ink atau cat warna sebagai bahan dasar dalam proses penyablonan.
2.      Ember, berfungsi sebagai wadah pengaduk warna cat sablon.
3.      Screen, media transfer gambar.
4.      Rakel, alat penempel cat sablon di atas screen.
Pada tahapan penyablonan ini, terbagi ke dalam 5 proses, yaitu;
1.      Pencampuran obat
2.      Penggelaran kain
3.      Penaruhan screen
4.      Penyablonan
5.      Pengeringan hasil sablon
c.       Jahit dan Obras
Tahapan ini adalah tahapan penyambungan potongan-potongan kain berupa pola yang disambung menjadi pakaian utuh.
Alat dan bahan yang digunakan dalam tahapan ini adalah ;
1.      SDM, sumber daya manusia dengan keterampilannya sangat dibutuhkan dalam menghasilkan produk-produk dengan kualitas terbaik.
2.      Benang, digunakan untuk memproduksikan tekstil, yaitu dalam penjahitan. Benang dapat dibuat dari banyak fiber sintetik atau alami.
3.      Mesin jahit, berfungsi untuk menjahit pola-pola kain menjadi pakaian utuh.
4.      Mesin obras, berfungsi untuk merapikan kain kain yang telah dipotong dan menyambungkan kain menjadi baju.
5.      Mesin overdeck, berfungsi untuk menjahit lipatan baawah lengan, lipatan bawah pakaian, juga dapat membentuk pola jahit seperti scalling.
d.      Finishing
Merupakan proses berakhir tahapan produksi, disini dilakukan pengontrolan kualitas produk. Setelah produk dikemas diruangan ini, produk akan siap dikirim.
Lampiran
                                      
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar