LAPORAN
KUNJUNGAN INDUSTRI
WISATA C-59

Disusun
Oleh :
Naifah
Khairunnisa Imtiyaz 5525142868
PENDIDIKAN TATA BUSANA
ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA -
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan
tekstil di Indonesia semakin berkembang pesat dewasa ini. Tekstil tidak lepas
dari variasi motif. Banyak cara dan teknologi dalam pemberian motif tekstil,
salah satunya adalah teknik sablon.
Sablon tidak hanya dapat digunakan
dalam tekstil, namun dalam kemasan packaging pun menggunakan teknik sablon.
Prosesnya yang tidak terlalu sulit
menjadi salah satu keunggulan dari teknik ini. Dalam laporan kunjungan
ini, akan dibahas mengenai teknik sablon dalam dunia tekstil di Indonesia.
Objek pada laporan ini adalah perusahaan sablon terkenal di Bandung yang
berdiri sejak 1980. PT. Caladi Lima Sembilan adalah perusahaan yang
mengeluarkan berbagai macam produk kreatif C59.
Pelaksanaan Kunjungan Industri
Waktu
pelaksanaan kunjungan industri dilakukan pada Jumat 7 November 2014, pukul
13.30 -15.30 WIB.
Tujuan
Industri C-59, PT. Caladi Lima
Sembilan, Jalan Merak 2 Bandung, Jalan Cigadung Raya Timur 107 Bandung. Web:
www.C59.co.id
BAB II
PEMBAHASAN
Tentang C59
C59
adalah sebuah perusahaan apparel yang sudah berdiri sejak 1980. Mempunyai
experience dalam membuat kaos dan apparel lainnya. Jika dijumlah dari sejak
berdiri, sudah lebih dari 1.000.000.000(satu milyar) kaos yang diproduksi. C59
memiliki portofolio yang sangat panjang dan juga reputasi yang baik terhadap
konsumennya yang tersebar dari Indonesia hingga ke luar negri.
C59
adalah tangan-tangan untuk mewujudkan konsep dan keinginan konsumen ke dalam
T-shirt, Poloshirt dan produk-produk lainnya. Jika konsumen memiliki sebuah ide
tapi tidak bisa menuangkannya menjadi gambar atau design, C59 juga menawarkan
jasa design internalnya.
C59
memiliki pabrik sendiri sebesar kurang lebih satu hektar yang berdomisili di
Jalan Cigadung raya timur nomor 107, Bandung. Di pabrik ini C59 membuat pesanan
konsumen dari kain polos menjadi sebuah produk yang bisa pakai atau dijual
kembali.
Sejarah Singkat C59
Pada tahun 1980, Marius Widyarto
memulai sebuah industri rumah tangga yang bergerak di bidang pakaian, khususnya
dalam penyablonan T-shirt di gang Caladi nomor 59, Bandung. Dimulai dari sebuah
rumah yang hanya berukuran 50 meter persegi, di mana tempat tinggal dan tempat
bekerja bergabung menjadi satu. Berkat jerih payah dan tekad yang sangat gigih,
C59 mendapat banyak pesanan dari sekolah-sekolah dan instansi instansi di
Bandung dan Jakarta.
Pada tahun 1990, C59 berkembang
dengan sangat pesat dan cepat. Perkembangan ini bisa dilihat dari pabrik baru
yang dibangun di Jalan Cigadung seluas kurang lebih satu hektar. Pabrik ini
mempunyai fasilitas modern dan dapat menampung jumlah order yang semakin
bertambah. Seiring berjalannya usaha order yang pesat, Pak Marius membenahi
dunia baru di dalam usaha ini; yaitu retail. Dengan dijalani dengan seksama,
usaha retail ini juga berjalan dengan sangat lancar. Produk C59 bisa dilihat di
mana-mana dan cabang retailnya bertebaran di seluruh pelosok Indonesia. C59
sempat menjadi sebuah ikon kaos oblong di seluruh pelosok negeri ini.
Pada tahun 1993, C59 membenahi
manajemen dan meningkatkan profesionalismenya dengan merubah bentuk usaha
menjadi sebuah Perseroan Terbatas (PT).
Hingga kini C59 sudah menjadi ikon
kaos di negeri ini. Usaha order terus berlanjut di setiap harinya dan
produk-produk retail C59. Selain itu C59 terus membimbing generasi-generasi
yang lebih muda lewat kunjugan kreatif yang ditawarkan dan juga sesi sesi Pak
Marius sebagai pembicara di berbagai kota di dunia pendidikan, sebagai contoh
“Seminar Entrepreneur C59 di Tasikmalaya” yang berlangsung pada 16 sampai 18
Oktober 2014.
Artikel
terkait Seminar Entrepreneur C59 di Tasikmalaya” yang berlangsung pada 16
sampai 18 Oktober 2014.
SEMINAR
ENTREPRENEUR C59 DI TASIKMALAYA
Postingan bertanggal 23 Oktober 2014 di www.C59.co.id
Tanggal 16-19 Oktober 2014. Pemerintah
Kota Tasikmalaya, Dinas Koperasi, UMKM, Peindustrian dan Perdagangan Bersama
C59 Mengadakan Seminar dan Training desain produk kaos. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengembangkan ide mengenai tema desain kaos serta pola pikir kreatif
dalam menjalankan bisnis kaos. Acara ini diikuti oleh para pengusaha kaos
yang berada di Tasikmalaya dan sekitarnya. Hari pertama diisi dengan presentasi
seminar pengembangan ide desain , sejarah C59 dan teknis desain C59. Desainer
C59 memberikan demo desain dengan tema Tasikmalaya dan Pangandaran kepada para
peserta seminar. Para peserta diminta untuk membuat sketsa desain dengan tema
Tasikmalaya dan Pangandaran untuk diaplikasikan pada kaos. Keesokan harinya
dilanjutkan dengan seminar entrepreneur oleh owner C59 Marius Widyarto Wiwied
dan sesi Tanya jawab serta diskusi. Hari terakhir diisi dengan presentasi
mengenai cara membuat dan memasarkan produk melalui website. Ini bertujuan agar
kaos yang dibuat para pengusaha dapat dipasarkan lebih luas. Kegiatan
dilanjutkan dengan pengaplikasian sketsa gambar yang dibuat para peserta pada
hari sebelumnya oleh desainer C59.


Berbagai Produk C59



Cap dan Topi


Mug, Gelas.
Dll. Payung


Tas
Jaket&Sweater


Polo Shirt
T-Shirt
Bahan Dasar Pembuat Produk C59

Cuty. Bahan ini
biasa dipakai untuk membuat polo shirt. Bahan ini mempunyai banyak jenis; dari ketebalan,
kandungan katun dan polyester, warna dan juga jenis tenunan. Beberapa jenis
tenunan yang umum adalah lacoste, waffle, pique dan lain-lain. Tenunan yang
dimaksud adalah pattern jahitan pada bahan tersebut.

Baby Terry
& Fleece. Bahan ini biasa dijadikan sweater dan jaket. Bahan
ini hangat dan nyaman dipakai. Ketebalan pada bahan ini pun bervarian seperti
bahan-bahan lain. Kedua bahan ini sebenarnya sama, perbedaannya adalah fleece
sebenarnya adalah bahan baby terry yang sudah diproses lagi, digaruk sehingga
menghasilkan bahan fleece. Jika dibandingkan bahan fleece lebih tebal dan
empuk.

Non 100%
Cotton. Cotton PE, CVC dan TX. Bahan-bahan ini bukan 100% katun.
Bahan ini mempunyai polyester di dalamnya. Polyester ini mengakibatkan bahan
ini lebih panas saat dipakai. Perbedaan-perbedaan pada bahan-bahan ini hanya
terletak pada persentase katun dan polyester di dalam kandungan kainnya.

Cotton
Carded. Katun ini agak lebih kasar dibandingkan dengan katun combed. Ini
dikarenakan oleh benang-benang yang tidak dihaluskan lagi. Kualitas dari carded
yang kita tawarkan cukup bagus, tapi kalau dibandingkan combed, combed lebih
unggul dari sisi kelembutan dan kenyamanan. Keunggulan dari carded adalah dari
sisi harga. Harga carded lebih murah dari combed. Carded sendiri terdiri dari
20s sampai 40s. Semakin besar angka, semakin tipis bahan tersebut. Bahan cotton
carded dan cotton combed terlihat sama oleh mata, kedua bahan ini bisa
dibedakan dengan sentuhan; cotton combed jauh lebih lembut dari carded.
Sekilas Peralatan Pembuatan Produk

Proses Pembuatan Produk

Proses pembuatan produk C59
terbagi menjadi empat tahapan besar, yaitu ;
a.
Pemotongan Kain
Tahapan
ini adalah tahapan potong bahan menjadi pola yang siap disablon. Dalam tahapan
ini terjadi 6 proses, yaitu;
1. Pemasokan
kain, kain yang berupa roll disimpan dalam gudang bahan.
2. Penggelaran
kain, kain-kain digelar di meja panjang selama 1-2 menit untuk mengecek cacat
pada kain sebelum dipotong.
3. Pencetakan
pola, pola - pola yang sudah ada di cetak pada lembaran kain.
4. Pemotongan
pola, pola yang sudah dicetak kemudian dipotong.
5. Pengelompokkan,
kain yang sudah dipotong kemudian dikelompokkan menurut jenis polanya, lengan,
pola depan, pola belakang, dan kerah.
6. Pengiriman,
kemudian bagian yang akan disablon siap dikirim ke ruang sablon, dan yang
lainnya dikirim ke ruang transit bahan.
b.
Penyablonan
Pada
tahapan penyablonan ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Tinta
cat, ink atau cat warna sebagai bahan dasar dalam proses penyablonan.
2. Ember,
berfungsi sebagai wadah pengaduk warna cat sablon.
3. Screen,
media transfer gambar.
4. Rakel,
alat penempel cat sablon di atas screen.
Pada tahapan penyablonan ini, terbagi ke
dalam 5 proses, yaitu;
1. Pencampuran
obat
2. Penggelaran
kain
3. Penaruhan
screen
4. Penyablonan
5. Pengeringan
hasil sablon
c.
Jahit dan Obras
Tahapan
ini adalah tahapan penyambungan potongan-potongan kain berupa pola yang
disambung menjadi pakaian utuh.
Alat
dan bahan yang digunakan dalam tahapan ini adalah ;
1. SDM,
sumber daya manusia dengan keterampilannya sangat dibutuhkan dalam menghasilkan
produk-produk dengan kualitas terbaik.
2. Benang,
digunakan untuk memproduksikan tekstil, yaitu dalam penjahitan. Benang dapat
dibuat dari banyak fiber sintetik atau alami.
3. Mesin
jahit, berfungsi untuk menjahit pola-pola kain menjadi pakaian utuh.
4. Mesin
obras, berfungsi untuk merapikan kain kain yang telah dipotong dan
menyambungkan kain menjadi baju.
5. Mesin
overdeck, berfungsi untuk menjahit lipatan baawah lengan, lipatan bawah
pakaian, juga dapat membentuk pola jahit seperti scalling.
d.
Finishing
Merupakan
proses berakhir tahapan produksi, disini dilakukan pengontrolan kualitas
produk. Setelah produk dikemas diruangan ini, produk akan siap dikirim.
Lampiran








Tidak ada komentar:
Posting Komentar